Borneoindotimes.com
TANJUNG REDEB,BERAU – Dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia), Inspektorat Kabupaten Berau melaksanakan rangkaian kegiatan anti korupsi, salah satunya adalah Mini Expo Pengawasan Internal.
Kegiatan ini dipusatkan di Kantor Inspektorat Kabupaten Berau pada Senin (11/11/2024), dan dibuka langsung oleh Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Berau, Sufian Agus.
Mini Expo Pengawasan Internal ini melibatkan empat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang sudah ditetapkan dalam zona integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK).
OPD tersebut adalah Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Puskesmas Kampung Bugis, serta Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil).
Selain OPD, ada juga tiga kampung yang disiapkan sebagai kampung percontohan anti korupsi, yaitu Kampung Pegat Bukur, Labanan Makarti, dan Tembudan.
Kampung-kampung ini diharapkan menjadi teladan dalam menjaga integritas serta menunjukkan praktik-praktik pelayanan publik yang bebas dari korupsi.
Pada Mini Expo tersebut, seluruh peserta memiliki stand masing-masing yang menyediakan layanan publik, seperti pengurusan perizinan, pemeriksaan kesehatan, pembayaran pajak dan retribusi, serta pengurusan administrasi kependudukan.
Dengan adanya layanan ini, masyarakat bisa melihat bagaimana penerapan integritas dilakukan dalam pelayanan publik.
Inspektur Inspektorat Kabupaten Berau, Riza Fahmi, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hakordia yang jatuh pada tanggal 9 Desember.
Beberapa kegiatan lain yang dilakukan, antara lain roadshow atau “Road to Hakordia” ke 13 kecamatan, serta sosialisasi anti korupsi.
“Kami telah menerima tim yang melakukan roadshow ke 13 kecamatan,” jelas Riza Fahmi.
Pjs Bupati Berau, Sufian Agus, memberikan apresiasi atas inisiatif yang diambil oleh Inspektorat Kabupaten Berau.
Menurutnya, kegiatan ini mencerminkan komitmen pemerintah daerah dalam menciptakan lingkungan kerja yang bersih dan bebas dari praktik korupsi.
“Ini adalah upaya kita bersama untuk menciptakan layanan optimal dan menjaga lingkungan pemerintahan yang berintegritas,” ujar Sufian Agus.
Sufian Agus juga berharap Mini Expo ini dapat menjadi sarana promosi layanan publik dan motivasi bagi seluruh OPD agar terus berkomitmen dalam memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat.
Ia mengimbau agar sosialisasi anti korupsi dapat menyasar generasi muda, yang dianggap penting dalam membentuk budaya anti korupsi sejak dini.
“Saya meminta agar bentuk sosialisasi ini bisa disesuaikan dengan perkembangan zaman. Libatkan pelajar melalui media sosial atau adakan lomba video pendek agar mereka lebih tertarik dan dapat terlibat langsung dalam kegiatan anti korupsi,” pungkasnya.
Sebagai penutup, kegiatan Mini Expo ini juga dirangkai dengan pemberian penghargaan kepada empat OPD dan tiga kampung yang tergabung dalam zona integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi, serta penerimaan tim roadshow “Road to Hakordia”.