Borneo Indo Times.com
KRAYAN, NUNUKAN – Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang meminta Jalan Malinau-Krayan bisa difungsikan pada tahun 2024. Tujuannya agar suplai sembako, bahan material bangunan dan bahan bakar minyak (BBM) ke Kecamatan Krayan bisa melalui jalur tersebut.
“Saya berharap 2024 jalan ini bisa fungsional. Dengan fungsional itu kita bisa membantu masyarakat Krayan dalam hal sembako dan BBM,” kata Zainal.
Gubernur tiba di Krayan menggunakan sepeda motor pada Rabu (16/8). Di sana, ia disambut oleh masyarakat setempat dan sempat menabuh gendang penyambutan.
Gubernur menjelaskan selama perjalanan, dari Malinau sampai ke camp Adhi Karya di kilometer 43 sudah cukup baik karena mobil dapat tembus, meskipun ada jalan yang belum diaspal.
Dalam kesempatan itu turut hadir Kepala Satuan Kerja Jalan Perbatasan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Kalimantan Utara, Budiman, dan pejabat proyek jalan. Pihaknya akan mengupayakan agar jalan ke Krayan dapat fungsional tahun depan. “Insya Allah akhir tahun 2024,” kata Budiman.
Budiman memaparkan, kendala jalur ke Krayan terletak di Semamu, di mana belum ada jembatan yang dapat dilalui mobil. Sehingga dari Malinau mobil sementara hanya bisa sampai ke Semamu. Akhir tahun ini diharapkan bisa dibangun jembatan. Persoalan berikutnya, di Binuang, mobil juga belum bisa melintas karena jalan yang berair. Sehingga mobil belum aman untuk lewat.
“Jadi unpredictable, kalau airnya pasang, mobil tidak bisa lewat. Jadi memang ke Krayan ini sementara ini hanya bisa motor,” ujar dia.
Seperti diketahui, agenda safari ini dilakukan menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Republik Indonesia (RI) pada 17 Agustus 2023. Acara puncaknya yakni melaksanakan upacara HUT ke-78 RI di Krayan yang berbatasan dengan Malaysia.
Rombongan ekspedisi yang dipimpin Gubernur Kaltara juga meluncur menempuh perjalanan menantang dari Malinau menuju Krayan (Long Bawan) dengan rute jalur darat yang panjang, mencapai jarak sekitar 182,6 kilometer.
Perjalanan epik ini dijadwalkan akan berakhir pada Rabu, (16/8/2023) menjelang sore. Rombongan ini tidak hanya akan mengatasi tantangan medan yang beragam, tetapi juga menghadapi cuaca yang bisa berubah-ubah.
Dengan mengendarai motor, Zainal ingin memastikan langsung konektivitas dan perkembangan pembangunan jalan di wilayah Kaltara menuju perbatasan.