Borneo Indo Times.com Tana Tidung
Pemkab Tana Tidung melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke SPBU Sebidai dan sub penyalur untuk memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) selama Ramadan hingga Idul Fitri 1444 H.
Asisten I Setkab Tana Tidung, Idhamnur mengatakan, sejauh ini untuk stok BBM aman, hanya saja masih ada selisih harga di pasar khususnya di tingkat pengecer (botol) karena lebih tingi dari HET (harga eceran tertinggi).
“Ini yang kita gali informasinya apa penyebabnya, agar harga pasar tidak jauh dari HET,” Informasi akan digali mulai suplai dari Pertamina, penyalur ke sub penyalur untuk memastikan penyebab harga melampaui HET. kata Idhamnur.
“Tadi kita melihat informasinya, harga di pasar di atas HET ini di tingkat penyalur khususnya di SPBU Sebidai, sedangkan di SPBU Betayau tidak ada masalah sudah sesuai HET,” ungkap Idhamnur.
Idhamnur menyebutkan, untuk HET di tingkat SPBU solar Rp 6.800 per liter sedangkan di tingkat sub penyalur Rp 8.500 per liter.
Sementara untuk HET pertalite di tingkat SPBU Rp 10 ribu per liter dan sub penyalur Rp 11.500 per liter. “Tapi fakta di lapangan untuk pertalite di tingkat sub penyalur atau pengecer (botol) Rp 12 ribu bahkan ada yang Rp 12.500,” ungkap Idhamnur.
Idhamnur menjelaskan, HET merupakan harga maksimal, karena itu diharapkan tidak menggunakan harga tertinggi. “Tapi di lapangan harganya sudah melampaui HET,” sebut Idhamnur.
“Kenapa itu terjadi, setelah kita telusuri ada permasalahan di tingkat penyalurnya, nanti kita rapatkan dengan tim , setelah itu kita laporkan ke bupati, terutama solar yang jauh dari HET,” katanya.