Borneoindotimes.com
Berau, – Jembatan yang menghubungkan Kampung Panaan dan Kampung Mapulu di Kabupaten Berau rusak parah setelah diterjang banjir. Menghadapi situasi ini, Pemerintah Kabupaten Berau menetapkan perbaikan jembatan tersebut sebagai prioritas utama dalam anggaran perubahan tahun ini.
“Jembatan ini hanyut akibat banjir, tetapi struktur fisiknya masih ada di bawah permukaan air. Kami telah memasukkan perbaikan jembatan ini dalam anggaran perubahan. Selanjutnya, kami akan melakukan evaluasi untuk menentukan apakah jembatan akan diperbaiki menggunakan struktur yang ada atau dibangun ulang dari awal,” ujarnya. Dengan demikian, Pemkab Berau akan memastikan bahwa jembatan yang dibangun nantinya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kampung Mapulu dihuni 34 kepala keluarga dengan 106 jiwa. Setelah relokasi, kampung ini berbatasan langsung dengan Kampung Panaan. Fasilitas dasar, termasuk jembatan, sudah ada, tetapi jembatan tersebut kini rusak akibat bencana, sehingga perbaikan menjadi sangat penting.
Bulan April lalu, curah hujan yang tinggi menyebabkan Sungai Kelay meluap, sehingga jembatan Bailey sepanjang 12 meter yang menghubungkan kedua kampung tersebut terendam dan terbawa arus sungai yang deras. Akibatnya, jembatan tersebut kini rusak parah dan tidak dapat digunakan.
“Ini menjadi perhatian serius bagi kami. Kami perlu mencari lokasi baru yang lebih tinggi untuk mengantisipasi kejadian serupa di masa depan. Yang jelas, masalah ini harus segera ditangani,” tegasnya.