Borneoindotimes.com
Bandung Barat, – Diduga Keracunan Makan Gizi Gratis (MBG) Kepanikan melanda Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Cisarua, Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), puluhan siswa diduga mengalami keracunan massal usai menyantap makanan bergizi gratis di jam Istirahat.
Berdasarkan informasi sementara, jumlah korban mencapai 57 Siswa, dari kelas 7 sampai Kelas 9 yang keracunan (14/10/2025) Selasa siang.
Mereka mengalami gejala seperti mual, pusing, dan kejang-kejang sesaat setelah makan siang Jam 9:00 WIB di waktu Istirahat Bel berbunyi.
Mendengar informasi ada Siswa dibeberapa ruangan ada gejala diduga keracunan, pihak Sekolah langsung cepat tanggap membuka posko darurat untuk memberikan pertolongan pertama kepada para Siswa Siswi yang terdampak, menurut keterangan Kepala Sekolah SMPN 1 Cisarua Agus Solihin, S.Pd., M.Pd saat ditemui di lokasi kejadian.
Mendengar ada keracunan MBG orang tua murid kepanikan pada datang ke Sekolah. Dua unit ambulan dari Puskesmas terdekat di siagakan untuk mengevakuasi, di bantu juga dari polsek Cisarua dan Koramil berikut dari Satpol PP Pemkab Bandung Barat disiagakan untuk mengevaluasi siswa yang membutuhkan penanganan lebih lanjut ke Puskesmas Cisarua dan Rumah sakit terdekat.
“Tidak lama kemudian datang batuan beberapa unit Ambulan yang diperbantukan, di khawatirkan korban keracunan bertambah,” ungkap Agus.
“Begitu mendengar anak-anak keracunan MBG, kami langsung panik dan datang ke sekolah. Kami ingin memastikan kondisi Anak kami,” ujar salah satu orang tua siswa dengan wajah cemas dan gugup.
Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Pendidikan (Kadisdik) Bandung Barat, H. Dadang A Sapardan, M.Pd., beserta Kepala Bidang SMP Edy Saprudin, S.Pd., M.Pd., Camat Cisarua H. Herman Permadi, AP., Kapolsek, dan Danramil turut memantau situasi. Siswa yang kondisinya masih dalam penanganan dirawat di posko darurat.
“Agus Solihin Kepala Sekolah SMPN 1 Cisarua menambahkan dengan peristiwa kejadian ini. Selain petugas medis dari Dinas Kesehatan, BPBD Bandung Barat, anggota TNI dan Polri juga turut membantu proses evakuasi dan pengamanan area Sekolah agar situasi tetap terkendali. Penyebab keracunan masih dalam penyelidikan,” Pungkasnya (Seftyan)